NATASHA SKIN CARE PAYAH

Harini perawatan di Natasha Balikpapan Baru. Begitu masuk CS nya menyambutku dengan wajah muka perang. Seharusnya dia nengucapkan selamat pagi dengan wajag tersenyum. Hal yang sudah lama jarang kutemui di counter CS Natasha.
Sialnya beauty thherapist yang menanganiku lebih menyebalkan. Selain bolak-balik ijin ke belakang, yang paling menjengkelkan hatiku adalah masak dia massage wajahku hanya sekali jalan, ngga sampai 3 menit. Aku kan udah biasa di massage jadi tau perbedaan harini sama kemaren. Jengkel aja tapi kutahan tuh sama beautynya yabg namanya puspita. Sialab udah bayar ngga sesuai ongkos.
Aku sudah complain sama dokter Erwin responnya cuma disuruh tulis di kotak saran. Aduh Natasha makin besae tapi ngga didukung sama orang yang capable

Aku dan Rencana

Didepan sekolah D. Masih satu jam lagi. Masih lama.

Di dalam mobil bersama 3 anak yang lain.
Langit kelabu.
Syukurlah, jadi harini adem.
Semalam mau review SR batal, soale jam 9 aku sudah terkantuk-kantuk sebelum akhirnya tertidur sampai pagi. OMG, lupa pake krem malam pula hadehhhhh. Cuapek poool bow!
Kenapa ya, ada rasa enggan menyelesaikan novelku yang sudah 85 persen menuju finishing.
Kemana semangatku ini. Seolah aku kehilangan ide-ideku yang cemerlang selama ini.
Ahhhhh, Siluet Reinkarnasi kapan kau akan publish?

Interlude

Satu minggu ini aku belum ada ide menulis. Sedang berpikir keras haruskah aku review dan memasukkan unsur yang akan mengubah karakter semua tokohnya. Atau aku kembali ke pokok saja. Aku bingung. Padahak biasanya semuanya mengalir bagai air. Ide selalu ada dan datang tak terduga seperti daun-daun kering yang rontok di pelataran parkir teoat diatas kepalaku, membuatku seketika membayangkan musin gugur dibelahan bumi lain. Seolah seperti lingkaran setsn yang enggan berkesudahan, mengingatkanku padanya disana. Oh kapan kau pulang.

Februari coming

Weh,nggak terasa dah bulan kedua.
Taon ini banyak proyek yang tak terduga.
Bismillahirohmanirohim semoga semuanya bisa running well.
Amin.